Powered By Blogger

Senin, 19 November 2012

RADIO KOMUNIKASI

FASKHO KOMUNIKA

  • Menerima pemesanan dan instalasi perangkat Radio Repeater khusus MOTOROLA RADIUS GM500.  Pelayanan cepat khusus wilayah Tabalong Tanjung. Tepat untuk digunakan di area pertambangan yang sulit untuk menggunakan komunikasi direct karena perbedaan countur lokasi.  


  • Menerima PEMESANAN, PEMBELIAN, RENTHAL, REPAIR, MAINTENANCE, INSTALASI perangkat radio komunikasi seperti Motorola GM3188, GM3688, GM338, dll.
  • Menerima PEMESANAN, PEMBELIAN, REPAIR, MAINTENANCE perangkat radio komunikasi HANDY TALKY seperti Motorola GP2000, GP3188, GP338, dll.

  • Menerima PEMESANAN & PEMBELIAN accessories radio komunikasi, dll.

 Untuk pemesanan dan pertanyaan seputar produk kami, dapat menghubungi:
082159407805 / 085390505255

Atau dapat berkunjung langsung di ruko kami "FASKHO KOMUNIKA" bertempat di Pembataan, disamping Hotel Jelita, Tabalong Tanjung.


TERIMA KASIH . . .

Minggu, 19 Februari 2012

FLASH

<embed src="https://sites.google.com/site/hitsukeproject/Green_Cycle.swf" quality="high" bgcolor="white" width="500" height="100" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/shockwave/download/index.cgi? P1_Prod_Version=ShockwaveFlash"></embed>

Sabtu, 04 Juni 2011

PT RAHMAN ABDIJAYA

Buat yang berminat bekerja di Tambang Batu Bara di Site Adaro, Kalimantan selatan coba deh melamar ke perusahaan yang satu ini :

PT.RAHMAN ABDIJAYA
Adaro site, Desa Padang Panjang, Kab.Tabalong, Kalimantan Selatan 71561
Telp. 0526-2028776, 2028777 Fax. 0526-2028778
E-mail : raj-tanjung@indo.net.id

Semoga berhasil dan sukses, soalnya saya juga bekerja perusahaan tersebut untuk saat ini,hehe . . .

Sabtu, 28 Mei 2011

TEKNOLOGI GSM

Arsitektur Jaringan GSM
Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
  • Mobile Station
  • Base Station Subsystem
  • Network Subsystem
Komponen-komponen pada jaringan GSM tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


Mobile Station
Mobile Station (MS) terdiri dari dua komponen yaitu mobile equipment (terminal) dan sebuah smart card yang disebut Subscriber Identity Module (SIM) yang saling independent. Smart card (SIM) ini berisi informasi personal mobility user yang memungkinkan user untuk dapat mengakses layanan yang disediakan tanpa harus bergantung pada terminal yang digunakan. Dengan menggunakan SIM pada terminal GSM yang berbeda-beda pun, user tetap dapat menggunakan layanan GSM yang disediakan untuknya seperti menerima calls dari terminal lain, melakukan calls serta layanan lainnya.
Mobile equipment secara unik diidentifikasikan oleh sebuah badan internasional yaitu International Mobile Equipment Identity (IMEI). SIM card yang dimiliki user berisi informasi untuk mengidentifikasi user / subscriber pada sistem, yang disebut International Mobile Subscriber Identity (IMSI). IMEI dan IMSI saling independent sehingga memungkinkan personal mobility dari subscribernya. IMSI pada masing-masing SIM dapat berupa nomor atau kunci rahasia untuk mengenali subscriber dengan subscriber lain. SIM card dapat diproteksi terhadap penggunaan yang ilegal dengan menggunakan password atau personal identity number.

Base Station Subsystem
Base Station Subsystem dibangun oleh dua komponen yaitu Base Transceiver Station (BTS) dan Base Station Controller (BSC). Kedua komponen ini berkomunikasi dengan standar Abis interface yang memungkinkan operasi / komunikasi antar komponen dapat dilakukan walaupun dibuat oleh vendor / supplier yang berbeda.
BTS berisi radio tranceiver yang mengidentifikasikan cell dan menangani hubungan melalui radio-link dengan Mobile Station (MS). Jumlah BTS yang dibangun sangat tergantung pada luas daerah yang ingin dicakup.
BSC berfungsi sebagai pengatur radio resources bagi satu atau beberapa BTS yang berhubungan dengannya. Komponen inilah yang menangani mekanisme radio-channel setup, frequency hopping, dan handovers pada layanan GSM. Secara umum BSC merupakan penghubung utama antara Mobile Station dengan Mobile service Switcing Centre.

Network Subsystem
Komponen utama dari Network Subsystem adalah Mobile service Switcing Centre (MSC). Secara umum cara kerja MSC adalah seperti switcing node pada PSTN atau ISDN dengan tambahan fungsi yang diperlukan untuk menangani layanan mobile subscriber seperti registration, authentication, location updating, handovers, dan call routing ke roaming subscriber. Layanan ini disediakan secara konjungsi bersama komponen fungsional lainnya yang bersama-sama membentuk Network Subsystem. Pensinyalan antar komponen fungsional pada Network Subsystem ini menggunakan Signaling System Number 7 (SS7) yang digunakan pada trunk signaling di jaringan ISDN dan jaringan publik lain.
Selain MSC sebagai komponen utama, Network Subsystem memiliki komponen lain yaitu Home Location Register (HLR), Visitor Location Register (VLR), Equipment Identity Register (EIR), dan Authentication Center (AuC).
HLR dan VLR, bersama-sama dengan MSC menyediakan fasilitas call-routing dan roaming dari GSM. HLR berisi semua informasi administratif dari subscriber terdaftar pada jaringan GSM yang bersangkutan berikut informasi lokasi mobile saat ini. Informasi lokasi mobile ini berupa alamat signaling VLR yang terkait dengan MS. Secara lojik, dalam satu jaringan GSM terdapat satu HLR walaupun diimplementasikan dalam sebuah basisdata terdistribusi.
Visitor Location Register (VLR) berisi informasi yang terseleksi dari HLR yang diperlukan untuk identifikasi pada layanan call control serta keperluan layanan lain. Untuk setiap mobile, lokasi geografis saat ini dikontrol oleh VLR. Saat ini sebagian besar vendor-vendor mengimplementasikan VLR bersama dengan MSC sehingga lokasi area geografis dikontrol oleh MSC yang berkorespondensi dengan VLR  untuk menyederhanakan pensinyalan yang dibutuhkan.
EIR dan AuC merupakan komponen yang berkaitan dengan  authentication dan security. EIR merupakan database yang berisi data mobile equipment yang menjadi subscriber valid di jaringan GSM yang masing-masing mobile station-nya  diidentifikasikan berdasarkan IMEI-nya. IMEI sebuah mobile station akan dinyatakan tidak valid jika dilaporkan telah dicuri, rusak, atau lainnya. AuC merupakan database tang diproteksi yang berisi salinan dari secret key dari masing-masing SIM yang dimiliki subscriber untuk kepentingan authentication dan enkripsi di saluran transmisi.

Aspek yang Terkait dengan Teknologi GSM
Dua aspek yang terkait erat dengan teknologi GSM adalah aspek radio link dan network. Aspek radio link berkaitan dengan media transmisi komunikasi pada jaringan. Aspek network terutama terkait dengan mekanisme penanganan prosedur layanan yang disediakan teknologi GSM.

Radio Link
International Telecommunication Union (ITU) ,yang mangatur alokasi spektrum radio internasional, mengalokasikan pita 890 –915 Mhz untuk uplink (dari mobile station ke base station) dan 935 –960 untuk downlink (dari base station ke mobile station) pada jaringan di Eropa. Karena selang frekuensi ini telah digunakan untuk sistemanalog pada awal 1980-an, CEPT mempunyai pandangan ke depan untuk mencadangkan 10 Mhz teratas dari setiap band untuk jaringan GSM yang sedang dikembangkan. Akhirnya GSM dialokasikan pada seluruh bandwindth 2x25 Mhz

Multiple access dan struktur kanal
Untuk pembagian bandwidth bagi sebanyak mungkin pengguna, metode yang dipilih GSM adalah kombinasi antara Time dan Frequency Division Multiple Access (TDMA/FDMA). FDMA terlibat dalam pembagian frekuensi dari (maksimum) bandwidth 25 Mhz menjadi 124 frekuensi pembawa yang masing-masing berukuran 200 Khz. Setiap frekuensi pembawa ini kemudian dibagi pewaktuannya dengan skema TDMA menjadi satuan waktu dasar yang disebut burst period  . Setiap delapan burst period digrupkan menjadi sebuah TDMA frame. Sebuah kanal fisik adalah satu burst period per TDMA frame.

Traffic Channel (CTH)
Traffic channel digunakan untuk membawa speech dan data traffic. TCH menggunakan multiframe seukuran 26 frame, atau grup dari 26 frame TDMA. 24 frame untuk traffic, 1 frame untuk Slow Associated Control Channel (SACCH), dan satu  frame tidak terpakai (lihat gambar). TCH  untuk up dan downlink  dibagi dalam 3 burst period, sehingga tidak harus mentransmisi dan menerima secara simultan.





Figure 2. Organization of bursts, TDMA frames, and multiframes for speech and data


Control Channel

Common channel bisa diakses baik oleh idle mode dan dedicated mode. Digunakan oleh idle mode untuk bertukar informasi signalling untuk berubah menjadi dedicated mode. MS yang berada dalam dedicated mode memantau Base Station sekitarnya untuk handover dan informasi lainnya. Common channel berada dalam  51 frame multiframe, sehingga dedicated MS yang menggunakan 26 multiframe TCH masih dapat memantau control channel.

Common channel terdiri dari :

  • Broadcast Control Channel (BCCH) . Mem-broadcast secara kontinyu ,pada saat downlink, informasi termasuk identitas Nase Station, alokasi frekuensi, dan urutan frequency-hopping
  • Frequency Correction Channel (FCCH) dan Synchronization Channel (SCH) . Digunakan untuk sinkronisasi MS struktur time slot dari sebuah cell dengan medefinisikan batas burst period dan time slot numbering
  • Random Access Channel (RACH) . Menslot Aloha channel untuk permintaan akses ke jaringan
  • Paging Channel (PCH). Memberi tahu MS akan pangilan yang masuk.
  • Access Grant Channel (AGCH). Digunakan untuk mengalokasi SDCCH (Stand Alone Dedicated Control Channel) ke subuah MS untuk signalling (untuk mendapatkan dedicated channel) mengikuti permintaan oleh RACH

Speech Coding
Karena GSM adalah sistem digital, maka speech yang pada dasarnya adalah analog harus didigitasi. Setelah melalui penelitian berbagai algoritma speech coding dengan mempertimbangkan biaya,delay, dan konsumsi daya GSM group memilih Regular Pulse Excited - Linear Predictive Coding (RPE--LPC).


Channel coding dan modulasi
Speech codec menghasilkan  260 bit block untuk setiap 20 ms. Dalam tes ditemukan bahwa beberapa bit dari blok ini lebih penting dibanding  lainnya untuk kualitas suara yang baik. Bit-bit tersebut dibagi menjadi :
  • Kelas Ia 50 bits – paling sensitif terhadap bit error
  • Kelas Ib 132 bits – agak sensitif terhadap bit error
  • Kelas II 78 bits – paling tidak sensitif terhadap bit error
Kelas Ia mempunyai tambahan 3bit  Cyclic Redundancy Code untuk deteksi error
Jika suatu error terdeteksi maka frame tersebut dibuang dan digantikan dengan versi teratenuasi langsung dari frame sebelumnya yang diterima dengan benar. Ke-53 bit ini bersama dengan 132 bit kelas 1b dan 4 bit tail sequence(totalnya 189) dimasukkan ke dalam ½ rate convolutional encoder dari panjang constraint 4. Tiap input dikode sebagai dua bit output berdasarkan kombinasi dari 4 input  bit sebelumnya. Jadi convolutional encoder mengoutputkan 378 bit yang ditambah 78 bit kelas II yang tidak diproteksi. Jadi setiap 20 ms sampel speech dikode sebagai 456 bit memberikan bit rate 22,8 kbps.

Untuk  proteksi lebih lanjut terhadap burst error, tiap sampel di interleaved. 456 bit yang dioutputkan oleh convolutional encoder dibagi menjadi 8 blok seukuran  57 bit, dan tiap blok ini ditransmisikan dalam 8 time-slot burst yang berurutan. Karena tiap time-slot burst dapat membawa 2x57 blok bit setiap burst membawa traffic dari 2 sampel speech yang berbeda.

Ingat bahwa time-slot burst ditransmisikan dengan bit rate 270.833 kbps. Sinyal digital ini dimodulais ke frekuensi pembawa analog menggunakan Gaussian-filterred Minimum Shift Keying(GMSK). GMSK terpilih sebagai kompromi antara efisiensi spektral, kompleksitas transmitter, dan limited spurious emission. Kompleksitas transmitter berhubungan dengan konsumsi daya yang harus diminimasi untuk MS. Emisi radio, di luar bandwidth bersama harus dikendalikan untuk membatasi interferensi channel yang bersebelahan.

Power control
Ada 5 kelas MS yang didefinisikan berdasarkan daya transmisinya yaitu 20,8,5,2,dan 0.8 . Untuk meminimasi interferensi dalam suatu channel dan untuk menyediakan power, MS dan BTS beroperasi pada level daya terendah. Level daya ini dapat dinaikkan  atau diturunkan.

MS mengukur kekuatan sinyal dan melewatkan informasi ke Base Station Controller yang memutuskan bagaiman dan kapan level daya harus diubah. Kendali daya harus ditangani dengan hati-hati karena ada kemungkinan instabilitas.

Network
GSM dapat melakukan roaming nasional dan internasional yang membutuhkan fungsi registrasi, otentifikasi, call routing dan  location updating. Selain itu fakta bahwa area geografi yang dicakupoleh jaringan dibagi menjadi sel-sel memerlukan implementasi dari mekanisme handover. Fungsi ini diunjukan oleh Network Subsystem dengan menggunakan Mobile Application Part(MAP)


Signalling protocol structure in GSM

Protocol signalling dalam GSM  terstruktur dengan 3 layer general tergantung dari interfacenya, seperti yang tampak pada gambar di atas. Layer 1 adalah layer fisik yang menggunakan struktur kanal melalui interface udara. Layer 2 adalah data link layer. Melalui Um interface data link layer adalah versi modifikasi dari protokol LAPD yang digunakan ISDN, yang disebut LAPDm. Melalui  interface A , Messagee Transfer Part layer 2 dari Signalling System Number 7 digunakan. Layer 3 protokol signalling GSM terbagi dalam 3 sublayer, yaitu :

Radio Resources Management
Mangatur setup, maintenance, dan termination of radio dan fixed channel termasuk handover.
Layer Radio Resources Management(RR) mengawasi pembuatan link baik radio maupun fixed antara MS dan MSC. Komponen fungsional utama yang terlibat adalah MS dan Base Station Subsystem (BSS) serta MSC. RR Layer bertugas mengatur RR-session ayitu wakrtu ketika MS berada dalam keadaan dedicated mode dan juga konfigurasi radio channel termasuk alokasi dari dedicated channel
RR Session selalu diinisiasi oleh sebuah MS melalui access procedure  untuk panggilan ke luar atau untuk menjawab paging message. Detail dari prosedur access dan paging seperti kapan dedicated channel diassign ke suatu MS dan struktur  paging sub-channel ditangani di RR layer. Sebagai tambahan ia juga mengatur fitur radio seperti kendali daya, transmisi dan penerimaan tak-menerus dan timing advance.

Handover
Dalam jaringan selular, radio dan fixed link yang dibutuhkan bukan yang teralokasi untuk durasi panggilan yang permanen. Handover proses swithcing on-going call ke channel atau sel yang berbeda. Eksekusi dan pengukuran dibutuhkan untuk handover membentuk satu fungsi dasar dari RR layer
Ada 4 macam tipe handover dalam sistem GSM, yang melibatkan trnsfer panggilan antar :
Channel (time slot ) pada sel yang sama
  • Sel /Base Transceiver Station (BTS) dalam kendali Base Station Controller (BSC) yang sama
  • Sel dalam BSC yang berbeda namun berada dalam MSC yag sama
  • Sel yang berada dalam kendali MSC yang berbeda
Nomor 1 dan 2 disebut internal handover sedangkan sisanya disebut external handover

Mobility Management Layer
Mengatur prosedur location updating dan registrasi sebagaimana sekuritas dan otentifikasi

Location Updating
Prosedur location updating , dan subsequent call routing menggunakan MSC dan 2 location register: the Home Location Register (HLR) and the Visitor Location Register (VLR).  Ketika  MS diswitch ke sebuah lokasi baru atau berpindan ke lokasi dengan PLMN operator yang berbeda maka registrasi ke jaringan harus dilakukan untuk mengindikasikan lokasi kini. Dalam kasus normal pesan update lokasi dikirim ke MSC/VLR baru yang mencatat informasi area lokasi dan mengirimkannya ke HLR subscriber. Informasi yang dikirim biasanya berupa alamat  SS7 VLR yang baru ataupun berupa monor routing, tetapi hal ini  jarang tidak dilakukan dalam keadaaan normal meskipun sebenarnya dapat mengurangi signaling karena adanya keterbatasan jumlah nomor routing yang tersedia di dalamMSC/VLR yang baru dan memang disediakan bagi permintaan pangilan berikutnya.Jika subscriber diberi layanan maka HLR akan mengirimkan bagian informasi subsciber untuk kontrol pemanggilan ke MSC/VLR yang baru  dan mengirimkan pesan ke MSC/VLR yang lama untuk membatalkan registrasi yang lama.Untuk alasan keandalan, GSM melakukan prosedur update lokasi secara periodik.

Otentikasi dan Sekuritas
Karena medium radoi bisa diakses oleh siapapun, otentikasi menjadi elemen penting jaringan bergerak. Otentikasi melibatkan  2 entitas fungsional, SIM didalam MS dan Autenthication Center(Auc). Setiap pelanggan diberi kunci rahasia, satu salinan disimpan dalam SIM card dan salinan lainnya di dalam Auc. Selama otentikasi ,Auc membangkotkan angka secara random yang ia kirim ke MS. Baik MS maupun Auc kemudian menggunakan angka random tersebut sebagai tambahan dari key rahasia pelanggan dan algoritma chipering A3, untuk membangkitkan signed response (SRES) yang dikirim balik ke Auc. Jika nomor yang dikirim MS cocok dengan yang dikalkulasi oleh Auc, maka pelanggap tersebut sah.

Angka random dan kunci pelangggan yang sama juga digunakan untuk menghitung chipering key dengan menggunakan algoritma yang disebut A8. Chipering key ini bersama nomor frame TDMA menggunakan algoritma A5 untuk membuat 114 bit sekuen yang di Xor-kan dengan  114 bit burst(2x57 blok bit)
Level lain dari sekuritas diunjukkan oleh MS itu sendiri. Setiap terminal GSM diidentifikasi oleh angka International Mobile Equipment Identity(IMEI) yang unik. Daftar IMEI dalam suatu jaringan  disimpan di Equipment Identity Register(EIR) . Status yang dikembalikan sebagai jawaban atas query IMEI ke EIR adala sebagai berikut :
White-listed    : terminal dibolehkan konek ke jaringan
Grey-listed      : terminal berada dalam observasi dari  jaringan untuk masalah yang mungkin terjadi
Black–Listed : Untuk terminal yang dilaporkan hilang atau tidak mempunyai tipe terminal yang benar untuk jaringan GSM.Terminal tidak dibolehkan mengakses jaringan GSM

Communication Management Layer
Menangani call control dan layanan tambahan serta SMS  yang dianggap sebagai subsystem yang berbeda dari layer communication management

Call routing
Berbeda denga routing pada fixed network, dimana sebuah terminal terhubung ke central office, pelanggan GSM  dapat melakkukan roaming secara nasional maupun internasional. Nomor direktori yang didial untuk mencapai MS pelanggan disebut Mobile Subscriber ISDN (MSISDN). Nomor ini termasuk kode negara dan kode negara tujuan yang menunjukkan operator pelanggan.

Informasi routing yang dikembalikan ke GMSC adalah  Mobile Station Roaming Number(MSRN). MSRN terhubung ke geographical numbering plan, dan tidak diassign ke pelanggan dan ia tidakjuga terlihat oleh pelanggan.

Prosedur routing yang paling umum dimulai dengan GMSC meminta HLR pelanggan yang terhubung untuk sebuah MSRN(lihat bagian location updating). HLR harus meminta VLR terkini dari pelanggan, yang akan mengalokasi MSRN secara temporer dari poolnya untuk panggilan. MSRN ini dikembalikan ke HLR dan kembali ke GMSC yang kemudian dapat merutekan panggilan ke  MSC yang baru. Pada MSC yang baru, IMSI yang mengacu MSRN dicari dan MS dipaging dalam area lokasi yang sekarang.



Perbandingan dengan Teknologi Lain
Dalam dunia komunikasi tanpa kabel, GSM ternyata bukan satu-satunya teknologi yang sudah ada dan diimplementasikan. Beberapa teknologi selain GSM yang sudah digunakan dalam komunikasi wireless ini adalah sebagai berikut :

AMPS (Advanced Mobile Phone System)
>AMPS merupakan teknologi yang digunakan pada telepon seluler analog yang lama. Suara dikonversi menjadi gelombang radio FM dan dikomunikasikan dari telepon ke menara dan dari menara ke telepon. AMPS biasanya hanya memperbolehkan satu komunikasi suara dalam satu kanal radio.

TDMA (Time Division Multiple Access)
.TDMA adalah teknologi digital yang membagi kanal radio menjadi slot waktu yang bervariasi. Dalam period waktu ini telepon dan menara berkomunikasi mengunakan gelombang radio dan FM. Dengan teknologi ini memungkinkan beberapa komunikasi suara dalam satu kanal radio dan meningkatkan kapasitasnya.

CDMA (Code Division Multiple Access)
>CDMA adalah teknologi digital yang paling baru yang menyebarkan multiple komunikasi suara, tiap komunikasi suara dibungkus dengan sebuah kode, dalam sebuah kanal radio yang luas.

Perbandingan teknologi GSM dengan teknologi AMPS dan CDMA terutama pada layanan suara / telephony dapat dilihat pada tabel berikut :

Berdasarkan tabel perbandingan diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi digital cellular dapat memiliki keunggulan dan kelemahan. Namun keunggulan yang dimiliki GSM dibanding sistem lain dapat menutupi kekurangan yag dimilikinya.

GSM (Global System for Mobile communication)

Sekilas tentang GSM

GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup revolusioner karena berhasil menggeser teknologi sistem telekomunikasi bergerak analog yang populer pada dekade 80-an, GSM telah memberikan alternatif berkomunikasi baru bagi dunia telekomunikasi yang lebih powerfull. Dengan menggunakan sistem sinyal digital dalam transmisi datanya, membuat kualitas data maupun bit rate yang dihasilkan menjadi lebih baik dibanding sistem analog.

Teknologi GSM saat lebih banyak digunakan untuk komunikasi seluler dengan berbagai macam layanannya. Dalam kehidupan sehari - hari kita lebih mengenal Handphone (HP) sebagai aplikasi teknologi GSM yang paling populer.

Sejak pertama pengimplementasiannya sampai sekarang GSM telah dikembangkan dalam tiga kelompok yaitu GSM 900 , 1800 dan 1900. Perbedaan kelompok tersebut adalah pada lokasi band frekuensi yang digunakan. GSM 900 menggunakan frekuensi 900 MHz sebagai kanal transmisinya. GSM 1800 dan 1900 masing - masing menggunakan frekuensi 1800 dan 1900 MHz.

Sejarah GSM

Perkembangan teknologi GSM dimulai sekitar tahun 80-an yaitu ketika sistem telepon selular analog sedang berkembang dengan pesat di Eropa terutama di negara - negara Scandinavia, Inggris, Perancis dan Jerman. Perkembangan teknologi di negara - negara tersebut saling independent dan memiliki karakteristik yang tidak saling kompatibel.

Dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan kekurangan masing - masing berbeda dan tidak kompatibel ini memunculkan ide untuk membangun suatu sistem yang mendukung kompatibilitas untuk semua teknologi yang dikembangkan negara - negara tersebut. Ide tersebut direalisasikan pada tahun 1982 dengan membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) yang mempelajari kemungkinan pembangunan sebuah sistem yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
  • Menyediakan kualitas suara yang jernih
  • Menawarkan biaya pembelian dan perawatan terminal yang murah
  • Mendukung roaming internasional
  • Mendukung terminal handled
  • Mampu mengembangkan sevis - servis dan fasilitas baru
  • Efisiensi spektral
  • Menawarkan kompatibilitas dengan ISDN
 Secara singkat fase perkembangan teknologi GSM sejak proses pertama pengembangannya sampai saat ini adalah sebagai berikut :
> 1982 - 1989
  • CEPT membentuk study group GSM dan merekomendasikan pemesanan band frekuensi 900 MHz untuk keperluan future cellular system di Eropa.
  • PPenandatanganan MoU oleh operator - operator telekomunikasi Eropa berkaitan dengan penyelenggaraan komunikasi global di Eropa.
  • Spesifikasi GSM mulai dirancang dan singkatan GSM menjadi Global System for Mobile communication.
  • ATSI menetapkan GSM sebagai standar telepon selular digital internasional.
> 1990 - 2000
  • Spesifikasi Fase 1 GSM 900 dibakukan.
  • Spesifikasi DCS dibuat dan dibakukan.
  • Tahun 1992 berdiri operator jaringan GSM pertama.
  • Roaming antar operator mulai dilakukan.
  • Tahun 1995 standarisasi GSM fase 2 dilakukan.
  • Telepon GSM dual-band 900-1900 dilepas ke pasaran.
  • GSM mulai banyak digunakan diseluruh dunia.
  • Tahun 1999 GPRS sebagai upgrade-an GSM mulai digunakan.

Layanan GSM
    Sejak awal proses desainnya, GSM diinginkan agar kompatibel dengan ISDN dalam hal layanan dan control signaling yang digunakan. Tetapi karena keterbatasan radio transmission dalam hal bandwidth dan cost menyebabkan tidak tercapainya penstandardan dengan ISDN B-channel dengan bit rate 64 kbps.
    Berdasarkan definisi ITU-T, layanan telekomunikasi dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu bearer services, teleservices, dan supplementary services. Ketiga macam layanan telekomunikasi tersebut dapat dipenuhi oleh jaringan GSM melalui fitur-fitur yang disediakannya.
    Layanan teleservices yang paling dasar yang didukung oleh GSM adalah telephony. Seperti pada komunikasi lainnya, suara dienkode secara digital dan ditransmisikan lewat jaringan GSM dalam bentuk digital stream. Selain telephony, layanan GSM yang lain adalah komunikasi data dengan bit rate 9,6 kbps dari dan ke user pada berbagai macam tipe jaringan seperti POTS, ISDN, Packet Switched / Circuit Switched Public Data Networks dengan berbagai metode akses dan protokol.
    Layanan / fitur yang disediakan GSM dapat dikelompokkan berdasarkan fase-fase perkembangannya.  Layanan yang disediakan dalam fase-fase tersebut diantaranya yaitu :

    -Fitur GSM fase 1
    • Call forwarding.Yaitu mengalihkan tujuan call dari suatu mobile subscriber ke lokasi lain karena tidak terjangakau oleh jaringan.
    • All calls
    • Global roaming
    • Kemampuan MS untuk tetap terkoneksi ke jaringan GSM dimanapun MS berada

    -Fitur GSM fase 2
    • SMS
      Yaitu layanan pengiriman pesan pendek (berupa karakter, maksimal 160 karakter) secara bidirectional antar mobile station.
    • Multi party calling
      Layanan untuk menghubungkan beberapa pihak yang mempunyai akses terhadap saluran komunikasi yang sama
    • Call holding
      Menempatkan suatu panggilan pada status hold
    • Call waiting
      Memberitahu pengguna MS akan panggilan yang masuk ketika sedang menggunakan terminal untuk berkomunikasi
    • Mobile data service
      Memungkinkan handset(MS) berkomunikasi dengan komputer
    • Mobile fax service
      Memungkinkan handset(MS) untuk mengirim, membuka, dan menerima fax
    • Calling Line Identity Service
    • Memungkinkan pengguna untuk melihat nomor telepon yang masuk sebelum diangkat

    -Fitur GSM fase 2 +
    • Merupakan upgrade dan peningkatan dari layanan yang sudah ada terutama yang terkait dengan transmisi data termasuk bearer service dan packet switched pada 64 kbps keatas.
    • Local loop
    • Virtual private networks
    • Packet Radio
    • SIM Enhancement


    Masih panjang jalan cerita GSM yang saat ini sudah bisa kita nikmati dengan berbagai macam fitur atau fungsi dan harga yang terjangkau yang memudahkan kita dalam berbagai hal, kapan saja dan dimana saja meskipun kita terkadang suka mengeluh terhadap teknologi tersebut.

    Salam Teknologi.